Teh adalah minuman yang mengandung kafein, sebuah infusi
yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang
dikeringkan dari tanaman Camellia sinensis dengan air panas. Teh yang berasal
dari tanaman teh dibagi menjadi 4 kelompok: teh hitam, teh oolong, teh hijau,
dan teh putih.
Teh hitam yaitu teh yang dibuat
dari daun pilihan Camelia chinensis, dengan proses fermentasi yang
terbaik. Meskipun ada banyak ‘teh’ yang dibuat dari berbagai tanaman (kemudian
disebut teh herbal), namun teh dari daun Camelia chinensis adalah teh yang
pertama, asli dan benar-benar teh.
Teh Oolong disebut
sebagai teh semi fermentasi. Nama oolong diambil dari sebuah nama pria Cina
yakni Wu Long atau Oolong. Pria ini menemukan teh oolong secara tidak sengaja
ketika daun teh yang dipetiknya ditinggalkan demi mengejar seekor kijang.
Ketika kembali, teh itu telah terfermentasi. Legenda lain menyebutkan bahwa
oolong dalam bahasa Cina berarti naga hitam, karena daunnya mirip naga hitam
kecil yang tiba-tiba terbangun ketika diseduh.
Teh
Hijau. Daun teh yang dijadikan teh hijau biasanya langsung
diproses setelah dipetik. Setelah daun mengalami oksidasi dalam jumlah minimal,
proses oksidasi dihentikan dengan pemanasan (cara tradisional Jepang dengan
menggunakan uap atau cara tradisional Tiongkok dengan menggongseng di atas
wajan panas). Teh yang sudah dikeringkan bisa dijual dalam bentuk lembaran daun
teh atau digulung rapat berbentuk seperti bola-bola kecil (teh yang disebut gun
powder).
Teh Putih yaitu teh
yang dibuat dari pucuk daun yang tidak mengalami proses oksidasi dan sewaktu
belum dipetik dilindungi dari sinar matahari untuk menghalangi pembentukan
klorofil. Teh putih diproduksi dalam jumlah lebih sedikit dibandingkan teh
jenis lain sehingga harga menjadi lebih mahal. Teh putih kurang terkenal di
luar Tiongkok, walaupun secara perlahan-lahan teh putih dalam kemasan teh celup
juga mulai populer.
Sumber :
http://teh-hitam.blogspot.com/
http://www.sosro.com/jenis-manfaat-teh-oolong.php