Wednesday, June 6, 2012

Generaliasasi, Analogi, Sebab-Akibat


Paragraf Generalisasi

Ketika kita menggunakan komputer dan kadang-kadang kita merasakan rasa lelah, nyeri khususnya dibagian tangan, atau mata terasa penat, Hal tersebut bisa disebaban karena kita salah didalam mengatur posisi anggota tubuh kita. Kita harus mengatur posisi sehat di depan komputer.

Berikut ini adalah posisi yang baik pada saat menggunakan komputer :
Ÿ    - Badan pada posisi tegak didepan komputer dan jarak pandang antara mata dan monitor sekitar 45-70cm.
Ÿ   - Ketika menggunakan mouse usahakan agar pergelangan tangan berada pada posisi tidak menggantung atau lebih rendah dari mouse. Usahakan agar posisinya sejajar antara pergelangan tangan dan mouse.

Jadi, pada saat menggunakan komputer, kita harus memperhatikan posisi yang badan dengan baik. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan efek samping ketika berlama-lama menggunakan komputer.

sumber :


Paragraf Analogi  

Pada dasarnya, komputer mirip dengan manusia. Komputer mempunyai energi yaitu baterai yang apabila habis harus diisi ulang dengan cara dicharge. Begitu pula dengan manusia, apabila energi habis harus diisi ulang dengan cara makan. Apabila komputer sudah terlalu lama bekerja, maka diistirahatkan dulu. Begitu pula pada manusia.

Paragraf Sebab-Akibat 

Ada sebuah mata kuliah pemrograman yang kelasnya dimulai pada sore hari. Sore hari itu biasanya identik dengan lelah, mengantuk, dan bosan. Hal itu lah yang menyebabkan beberapa orang tidak konsentrasi saat kelas pemrograman berlangsung. Akibatnya mereka tidak begitu menguasai program yang sudah diajarkan.

Asteroid


Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma (ekor) sementara asteroid tidak.
Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.

27 Juni 2011, sebuah asteroid dengan nama 2011MD melintas di dekat Bumi. Dan jaraknya jauh lebih dekat bula dibandingkan antara jarak Bumi dengan Bulan.
Dengan berbondong-bondong, para sstronom dan ilmuwan dari seluruh dunia mengamati kehadiran asteroid 2011MD tersebut. Lalu pertanyaannya adalah : Apakah demikian pentingnya hingga kemunculan asteroid mendapat perhatian sedemikian luar biasa?
Dan jawabannya adalah "memang penting". Kenapa penting? Karena material pada asteroid merepresentasikan bahan untuk membangun sebuah planet. Demikian penjelasan Carol Raymond, Deputy Principal Investigator NASA. Hal ini berhubungan dengan posisi sabuk asteroid di tata surya berada di antara planet-planet dalam yang keras berbatu, sementara planet-planet luar terdiri dari gas, material yang ada di asteroid mengandung petunjuk mengapa planet-planet tersebut sangat jauh berbeda.

 vesta, ceres,  bulan

Sebagai contoh, adalah asteroid Vesta dan planet kerdil Ceres yang terbentuk pada kisaran waktu kurang lebih sama yaitu sekitar 10 juta tahun setelah tata surya terbentuk. Tetapi pada saat sekarang ini, kedua benda angkasa itu kandungan komposisinya sangat jauh berbeda.
Vesta, yang dulu pernah meleleh secara total dan kemudian memadat kembali kini permukaannya menjadi sangat halus. Sedangkan Ceres, sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia pernah mengalami tahapan proses pelelehan.
Kemungkinannya adalah, Vesta mengalami lebih banyak benturan atau trabakan dengan benda-benda angkasa lainnya atau ia memiliki aluminium yang berbentuk radioaktif tingkat tinggi yang melepaskan panas saat pelepasan radioaktif. Dengan mempelajari setiap asteroid, ilmuwan dapat memecahkan misteri ini.


sumber :
http://www.antariksainfo.com/2011/06/material-asteroid-adalah-bahan.html

Komet


Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis. 
 
Komet hampir semuanya terbentuk dari gas - gas luar angkasa yang menyatu menjadi satu serta  debu - debu luar angkasa yang terbentuk selama atau dengan waktu yang cukup lama sekitar 100 - 200 tahun.
Komet di perkirakan muncul antara 76 tahun sekali, bisa saja lebih dari tahun tersebut, mengapa demikian. Komet sangat jauh jaraknya dari matahari sehingga menyebabkan susahnya meteor untuk melakukan pemanasan atau memebentuk bara api dan melayang di udara dengan cepat.

Ketika mendekati Matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor. Komet juga mengelilingi Matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya. Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda. Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km. Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet. Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit Matahari.



Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor. Bagian-bagian komet sebagai berikut.
Inti komet adalah sebongkah batu dan salju. Ekor komet arahnya selalu menjauh dari Matahari. Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas. Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus. Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati Matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas. Angin Matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi. Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.

Komet di perkirakan muncul antara 76 tahun sekali, bisa saja lebih dari tahun tersebut, mengapa demikian. Komet sangat jauh jaraknya dari matahari sehingga menyebabkan susahnya meteor untuk melakukan pemanasan atau memebentuk bara api dan melayang di udara dengan cepat.

sumber : 


Aurora


Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Di bumi, aurora terjadi di daerah di sekitar kutub Utara dan kutub Selatan magnetiknya. Aurora yang terjadi di daerah sebelah Utara dikenal dengan nama Aurora Borealis yang dinamai bersempena Dewi Fajar Rom, Aurora, dan nama Yunani untuk angin utara, Boreas. Ini karena di Eropa, aurora sering terlihat kemerah-merahan di ufuk utara seolah-olah Matahari akan terbit dari arah tersebut. Aurora borealis selalu terjadi di antara September dan Oktober dan Maret dan April. Fenomena aurora di sebelah Selatan yang dikenal dengan Aurora Australis mempunyai sifat-sifat yang serupa.Tapi kadang-kadang aurora muncul di puncak gunung di iklim tropis.

Aurora adalah pancaran cahaya alami, yang biasanya timbul pada malam hari khususnya di daerah kutub. Ilmuwan menyebutnya sebagai Aurora Kutub.

Pada garis lintang utara, fenomena ini disebut sebagai Aurora Borealis yang sering muncul sebagai cahaya menyala berwarna kemerah-merahan. Aurora Borealis biasanya juga disebut sebagai Northern Lights sebagaimana cahaya ini hanya terlihat pada langit utara di bagian bujur utara bumi atau lebih tepatnya di daerah sekitar kutub utara. Aurora Borealis sering muncul pada bulan September hingga Oktober dan pada bulan Maret hingga April. (Wikipedia)


sumber :

Pelangi


Pelangi adalah sebuah gejala optik dan meteorologi berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya. Di langit, pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang deras.

Pelangi terbentuk dari cahaya matahari, cahaya matahari adalah cahaya polikromatik (terdiri dari banyak warna). Warna putih cahaya matahari sebenarnya adalah gabungan dari berbagai cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Mata manusia sanggup mencerap paling tidak tujuh warna yang dikandung cahaya matahari, yang akan terlihat pada pelangi: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.

Panjang gelombang cahaya ini membentuk pita garis-garis paralel, tiap warna bernuansa dengan warna di sebelahnya. Pita ini disebut spektrum. Di dalam spektrum, garis merah selalu berada pada salah satu sisi dan biru serta ungu di sisi lain, dan ini ditentukan oleh perbedaan panjang gelombang.

Pelangi tidak lain adalah busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias seperti ketika melalui prisma kaca. Jadi di dalam tetesan air, kita sudah mendapatkan warna yang berbeda memanjang dari satu sisi ke sisi tetesan air lainnya. Beberapa dari cahaya berwarna ini kemudian dipantulkan dari sisi yang jauh pada tetesan air, kembali dan keluar lagi dari tetesan air.

Cahaya keluar kembali dari tetesan air ke arah yang berbeda, tergantung pada warnanya. Warna-warna pada pelangi ini tersusun dengan merah di paling atas dan ungu di paling bawah pelangi.

Pelangi hanya dapat dilihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar, tapi dari sisi yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari dibekalang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

sumber :