Tuesday, November 12, 2013

Selamat Hari Ayah

Hari ini, 12 November 2013...


Baru tau dari twitter kalo Hari Ayah tuh jatuh pada tanggal 12 November. Beda sebulan lah ya sama Hari Ibu :)

Ok, saya akan menulis tentang ayah saya, saya memanggilnya Bapak.

Bapak saya mempunyai sifat yang sangat sabar, bijaksana, dermawan, bertanggung jawab. Ya, sama seperti ayah-ayah lainnya.
Dari sifat-sifatnya itu saya dapat menyimpulkan bahwa dari pendidikan beliaulah (dan tentunya dgn ibu saya juga) saya menjadi seorang yang (selalu berusaha) sabar dan berusaha menyelesaikan suatu masalah dgn bijaksana. semoga sifat itu tidak sementara ada di dalam diri saya.
Kadang saya berkhayal, ketika menikah kelak apa yang terjadi dengan saya. Bagaimana sedihnya saya atau apakah saya bisa tegar dan tetap tersenyum tanpa hadirnya beliau. Saya juga berkhayal, apakah saya bisa melihat beliau atau tidak saat kelak kakak saya yang menikahkan saya. Hemmm... terlalu jauh gak sih saya mengkhayalnya? Hehehe...


Kenangan yang saya ingat adalah sewaktu kecil saya dan beliau foto berdua di Bali. Saya memakai baju rok, bagian atas warna putih gambar boneka pake topi, bagian bawah warna merah plokadot putih, sedangkan beliau yang kalo gak salah menggunakan topi dan baju abu-abu bergaris. Kami berfoto dengan latar belakang batu besar. Udah, itu aja yang saya ingat. Selebihnya saya tidak ingat apa-apa. Waktu saya bersama dengannya hanya 3 tahun. Jadi, ya memang itu saja yang saya ingat. Sedih ya :')

Beliau mengajarkan ibu saya pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh seorang suami. Beliau banyak mengajarkan ibu saya untuk menjadi seorang ibu dan istri yang mandiri. Dan hasilnya sampai sekarang, ibu saya adalah seorang wanita yang mandiri dan mempunyai kekuatan yang besar dalam merawat dan mendidik anak-anaknya, yaitu saya dan kedua kakak saya.
Hemmm itu saja yang saya ceritakan, maaf tidak begitu banyak hehe ;)


Semoga beliau tenang dan bahagia di sisi-Nya.. Aamiin


 Selamat Hari Ayah :)

 

1 comment:

  1. Bagaikan bumi yang gersang menantikan hujan dari angkasa, demikianlah IBUNDA merindukan kasih SANG AYAH agar terciptalah kehidupan baru yakni kita SANG ANAK. Ayah adalah "pencipta" kita dari daging dan darah serta nafasnya yang tertumpah di taman ibunda. SELAMAT HARI AYAH......

    ReplyDelete