Saturday, May 26, 2012

Doraemon


Asal Usul Doraemon

Cerita bermula saat Sewashi, cicit dari Nobita yang telah membeli Doraemon dari sebuah pasar robot, memerintahkan robot tikus untuk memperbaiki bentuk telinga pada boneka yang dibuatnya. Namun robot tikus ini salah menangkap perintahnya dan menganggap Doraemon adalah boneka yang dimaksud.

Robot tikus itu pun melompat ke telinga Doraemon dan mengigit-gigitnya hingga rusak. Ini sebabnya Doraemon jadi satu-satunya robot kucing yang sangat takut terhadap tikus. Doraemon kemudian dilarikan ke rumah sakit khusus robot dan akhirnya telinganya hilang sehingga kepalanya menjadi bulat dan mengkilap.

Orang-orang di sekitarnya pun menertawai bentuk Doraemon baru yang lucu itu. Sedih karena selalu diejek, Doraemon pergi untuk menyendiri dan meminum sebuah cairan dalam botol bertuliskan “Cairan Kesedihan” yang ia dapat dari kantong ajaibnya. Efeknya ternyata membuat kesedihan Doraemon semakin menjadi-jadi. Ia menangis terus-menerus hingga akhirnya warnanya berubah menjadi biru dan suaranya berubah jadi parau karena terlalu banyak menangis.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya semua menerima keadaan Doraemon. Bahkan Sewashi memuji dan lebih menyukai penampilan barunya.

Akhir Cerita Doraemon
Bapak "Doraemon" Fujiko F. Fujio tidak menuliskan cerita akhir kisah petualangan Doraemon. Jadi para penggemarnya berinisiatif untuk membuat cerita akhir dengan versi yang beragam.  Melihat banyaknya versi yang bermunculan dan dikhawatirkan dapat merusak kenangan para pembacanya, maka dikeluarkanlah versi resmi oleh majalah yang memiliki hak cetak atas Manga Doraemon.

1. Majalah Shogaku 4 pada 1971 menceritakan bahwa perjalanan waktu telah dilarang oleh pemerintah pada abad ke-22 karena telah menciptakan berbagai masalah yang berpotensi mengganggu siklus waktu. Doraemon pun terpaksa kembali ke masanya dan meninggalkan Nobita seorang diri.

2. Setahun kemudian, masih di majalah yang sama, diceritakan bahwa Doraemon harus kembali ke abad 22. Agar Nobita membolehkannya pergi, Doraemon terpaksa berbohong dengan mengatakan bahwa ia mengalami masalah mekanik yang mengharuskannya diperbaiki pada abad ke-22. Namun, melihat Nobita ternyata dapat mengikhlaskannya pergi, Doraemon pun memberitahukan alasan sebenarnya dan mereka akhirnya berpisah.

3. Versi ketiga pada 1973 menceritakan Doraemon meminta izin kepada Nobita untuk kembali ke zamannya. Awalnya, Nobita menolaknya, tapi akhirnya ia berubah pikiran ketika berdiskusi dengan ayah dan ibunya. Sebagai kenangan terakhir, Nobita mengajak Doraemon berjalan-jalan. Tiba-tiba mereka bertemu dengan Giant, yang seperti biasa selalu mengganggu Nobita. Agar Doraemon tidak khawatir meninggalkannya, Nobita memutuskan untuk menghadapi Gian. Setelah berkelahi beberapa lama, Gian pun menyerah karena Nobita juga tak mau mundur. Melihat kesungguhan Nobita, Doraemon pun pergi pada saat Nobita sedang tertidur.

Berikut ini juga merupakan versi lain tentang akhir cerita doraemon :

Dipublikasikan oleh Nobuo Satu beberapa tahun yang lalu. Diceritakan suatu hari, Nobita pulang ke rumah dan merengek-rengek mengadu ke Doraemon. Tapi tak lama, ia menyadari ada sesuatu yang salah dengan Doraemon; robot kesayangannya itu hanya diam dan tak menjawab keluhannya. Ia pun segera menelepon Dorami, adik Doraemon, dan meminta petunjuk darinya.

Dorami kemudian memberi tahu bahwa baterai milik Doraemon habis. Lebih jauh lagi, Dorami menjelaskan bahwa robot kucing versi lama seperti Doraemon seharusnya memiliki cadangan baterai pendukung memori di bagian telinga, tetapi karena Doraemon telah kehilangan telinganya, ia tidak memiliki tenaga cadangan untuk menyimpan memori dan ingatannya. Satu-satunya cara untuk menghidupkan kembali Doraemon adalah dengan mengganti baterainya, namun itu berarti Doraemon akan kehilangan seluruh ingatan tentang diri dan kawan-kawannya; termasuk tentang Nobita.Disaat bersamaan, polisi-waktu membuat peraturan baru dan melarang adanya “perjalanan waktu” dan menghalangi Nobita yang berusaha membawa Doraemon untuk diperbaiki di masa depan. Dorami kemudian memberikan pilihan: nekat menerobos polisi-waktu, memperbaiki Doraemon di masa depan dan menghapus ingatannya atau menunggu seseorang dari masa depan datang dan memperbaiki Doraemon; Nobita memilih cara kedua.

Nobita yang sangat kehilangan Doraemon kemudian berjanji untuk belajar keras demi Doraemon. Usaha Nobita berhasil, tiga tahun kemudian Nobita lulus SMA dengan nilai terbaik dan menjadi seseorang yang sangat populer di sekolahnya. Meskipun demikian, sifat Nobita yang ceria dan optimistik hilang, ia menjadi seorang kutubuku yang selalu menyendiri. Dua puluh sembilan tahun kemudian, diceritakan Dekisugi yang telah menjadi presiden Jepang, mengadakan reuni dengan Suneo dan Giant. Ketiganya membahas mengenai masalah tentang “hilangnya” Doraemon dan tentang Time Paradox; sebuah teori yang menjelaskan bahwa sejarah dunia dapat berubah dengan diciptakannya mesin waktu. dan dari percakapan itulah terpapar alasan kenapa patroli waktu tak memberikan ijin nobita untuk memperbaiki Doraemon di masa depan, karena Nobita itu sendiri yang menciptakan Doraemon.

Setelah diperbaiki, Doraemon menjadi mempunyai telinga dan berwarna kuning, dipeluknya erat-erat Doraemon. Dan mereka hidup bahagia selamanya.

sumber :
http://www.tempo.co/read/news/2012/04/04/203394704/Akhir-Kisah-Doraemon
http://chitralolypoly.wordpress.com/tag/doraemon-2/

No comments:

Post a Comment